Selasa, 26 Juli 2011

SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DIBIDANG PARIWISATA.


Oleh : ROLAND.H.ARITONANG
Mahasiswa:JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN-FAKULTAS PERTANIAN-UNIVERSITAS BENGKULU
I. PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan salah satu negara didunia yang dapat dikatakan hampir sempurna secara geografis, betapa tidak dimana salah satu daerah indonesia disentuh/dilewati garis khatulistiwa. Dan juga letak geografis dan kondisi iklim tropis indonesia menjadikan negara ini gempah ruah loh jenawi penuh dengan hamparan tanaman hijau nan luas dan juga hamparan lautan yang indah dan terbentang membiru.
Negara indonesia yang terdiri beberapa pulau dan suku bangsa yang berbeda menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi kaum wisatawan asing khususnya untuk berlibur. Bahkan menurut orang barat indonesia laksna sorga dengan bentangan pantainya yang indah dan elok. Jelas ini merupakan aset negara yang harus dijaga dan kita lesatarikan.
Namun demikian seiring waktu yang terus berjalan, Kondisi geografis indonesia yang begitu diagungkan seakan sirna manakala akhir – akhir ini terjadi bebarapa bencana alam longsor, banjir dsb. Masih membekas dimata kita gempa tsunami, banjir bandang panti, dan masih banyak lagi bencana – bencana yang telah merenggut juta jiwa orang. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap omset kita dibidang pariwisata.
Kondisi masyarakat kita, yang dulunya terkenal dengan budaya ramah tamah dan budaya ketimurannya seakan luntur begitu saja manakala terjadi berbagai kerusuhan dimana, demonstrasi yang menjurus kearah brutal, dan bahkan hingga bom, tidak sedikit jiwa yang telah kehilangan nyawa, belum lagi kerugian materiil. Indonesia seakan mendapat ujian besar disaat alam tak lagi bersahabat muncul krisis kepercayaam orang barat terhadap indonesia. Ada sebuah kekhawatiran manakala wisatawan asing berkunjung ke Indonesia. Trauma akan kejadaian – kejadian yang menimpa negara Indonesia tak dapat dipungkiri lagi. Jelas hal ini merugikan negara dalam bidang pariwisata. Menurut beberapa sumber dari tahun 2002 s/d sekarang wisatawan asing utamanya berkurang tiap tahunnya ± 4,5 %1. Bayangkan berapa triliun rupiah yang kita buang percuma hanya karena kesalahan yang tidak sememestinya terjadi. Kesalahan yang akarnya dari kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat luas tentang sumberdaya alam yang kita miliki. Lepas dari itu adanya oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab juga mempengaruhi kelangsungan dan proses kelanjutan sumber daya yang kita miliki.
Disadari atau tidak yang jelas kondisi kita saat ini sangatlah memprihatinkan, satu gambar nyata adanya import beras saat ini, padahal kalau kita berfikir ulang indonesia adalah negara agraris yang tentunya mempunyai penghasilan panen padi melimpah ruah. Tapi apa daya kurang maksimalnya SDM dan SDA yang kita miliki akhirnya terbuang percuma.
Berbagai upaya telah dilakukan hanya saja mungkin butuh waktu dan proses untuk kembali utuh layak seperti indonesia dulu lagi, yang terkenal dengan kondisi alamnya yang indah dan bentangan laut yang membiru serta hamparan pantai yang elok. Dan juga indonesia yang terkenal dengan budaya dan adat istiadatnya yang menjadi ciri khas dan perbedaan dengan negara lainnya.
1.2 PERMASALAHAN
Dari beberapa uraian diatas tentunya menyimpan segudang masalah yang mungkin dapat kita cari sebuah solusi bersama – sama. Akar permasalahan yang timbul dilapangan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi geografis yang bagus melahir negara indonesia yang menjadi prhatian khusus dimata dunia internasional, hanya saja beberapa saat yang lalu anggapan itu seakan berubah. Tentunya apa yang menyebabakan hal tersebut terjadi ?
2. Setelah kondisi alam yang mengalami berbagai bencana sektor pariwisata juga menuai masalah, adanya teror bom, bencana dll telah menumbuhkan rasa takut wisatawan berkunjung kenegara indonesia. Apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi ?

II. Wisata Indonesia Di Dunia Intenational Tentang Kealamianya

Negara Indonesia era 70–an s/d 90–an seakan menjadi surga dunia bagi wisatawan asing / mancanegara. Mengapa demikian ? tentunya munculnya istilah tersebut tak lepas dari fakta dan realita yang ada dimana alam hijau nan indah tumbuh secara alamiah, pantai yang luas dan lautan yang membiru seakan menambah daya pesona bagi negara lain.
Namun roda waktu terus berputar hingga saatnya Indonesia mengalami krisis alamiah yang tidak lagi bersahabat, banjir dimana – mana, gempa melanda dan longsor seakan menjadi langganan topik berita media dan elektronik. Mungkin yang paling dahsyat terjadi satu tahun yang lalu dimana gempa tsunami mnghantam bumi serambi mekkah ( julukan Aceh ) ratusan jiwa meninggal dunia dan hilang entah kemana, puluhan keluarga kehilangan tempat tinggalnya. Kejadian serupa dalam hitungan bulan lalu didaerah kita sendiri dimana banjir bandang melanda jember tepatnya dipanti, pun juga kondisnya.
Berbagai spekulasi dan perkiraan penyebabnya muncul kepermukaan, bahkan ada saling pihak menyalahkan antara perhutani dan perkebunan. Namun demikian menurut sumber dari tim peneliti UGM Yogyakarta adalah karena kikisar erosi yang berlangsung secara berkelnjutan.
Secara umum kondisi diseluruh berbagai daerah banyak lebih disebabkan
sebagai berikut :

 Penebangan Pohon Liar
Adanya penebangan liar dimana – mana tentunya mengkibatkan hutan hijau yang selama ini menjadi keunggulan negara kita seakan hilang begitu saja manakala hutan sudah gundul, erosipun terjadi. Bisa diprediksi secara akal, tentunya adanya ketika sebuah hutan lebat terjadi dan berkelanjutan mengakibatkan erosi hingga banjir, longsor, dsb. Diperparah lagi hingga saat ini dari dinas kehutanan belum ada tindakan jelas dan
konkrit.
 Perburuan Ikan dan Trumbu Karang Liar dengan bom peledak dan racun.
Adanya aktifitas seperti ini tentunya mengakibatkan punahnya habitat alam pantai dan laut. Bom peledak dan racun yang mengandung berbagai zat kimia membahayakan akan membunuh semua unsur yang ada dilaut.

 Polusi Pabrik melebihi kapasitas yang diijinkan
Menjamurnya pabrik dimana – mana yang mengakibatkan polusipun melayang kemana – mana bahkan kepemukiman penduduk sekalipun, termasuk juga terganggunya habitat udara yang tentunya mengurangi pemandangan mata. Walapun itu bukan hal utama akan tetapi yang menjadi sorotan adalah pabrik yang dekat dekat objek wisata.
Namun demikian berbagai upaya dilakukan pemerintah dimana salah
satunya adalah :

1. Penghijauan kembali hutan yang gundul / reboisasi
2. Menindak tegas oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak alam sekitar dan lingkungan.
Misalnya perburuan liar, penangkapan ikan dengan peledak dan bom dsb.
3. Sosialisasi masyarakat tentang pentingnya sumberdaya alam terhadap
kelangsungan hidup manusia.

2.2 SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DIBIDANG PARIWISATA.
Adat dan budaya yang dimiliki indonesia seakan menjadi cermin dan kaca mata dunia bahkan kermahan masyarakat Indonesia begit dibanggakan oleh bangsa barat. Hingga sekecil apapun ada tatakrama dan norma kesponananya. Namun hal itu seakan musnah ketika 2 – 3 tahun lalu teror bom menimpa objek wisata kita, hingga membuat wisatawan asing / mancanegara enggan untuk kembali keIndonesia.
Problematika yang terjadi dimasyarakat adalah kuranya rasa memiliki terhadap objek wisata yang kita miliki. Namun lebih dari itu, ternyata kualitas pendidikan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, sungguh ironis Indnesia dengan sejuta kekayaan yang dimilikinya harus nagkring di Peringkat 4 dunia setelah India, tingkat rendahnya pendidikan kita. Bahkan kita kalah bersaing dengan Malaisya, Singapura dan Thailand.
Dampak dari itu semua sangat mempengaruhi kulaitas pemikiran masyarakat indonesia. Munculnya pemikiran kedaerahan dan fanatisme mengakibatkan masyarakat kita berfikir pendek dalam tanda kutip.
Munculnya beberapa teror bom hingga terorisme yang ada dinegara Indonesia seakanntelah menghancurkan sektor pariwisata kita, rasa keamanan yang tidak terjamin menghinggapi wisatawan asing yang masuk kenagara kita. Kengganan mereka kembali ke negara Indoneia menurunkan omst pemasukan kita dibidang wiasata.
Munculnya teror bom dan terorisme sebenanya sederhana, berawal dari rasa tidak puasan terhadap kepemimpinan birokrat dan pemerintah yang mengakibatkan mereka berbuat seakan tidak terkontrol lagi. Walapun suadara kita hancur dan hilang nyawanya, asalkan kita hidup sesuai dengan kemauan dan pemikiran kita sendiri. Padahal hal tersebut menjadikan kita buta terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan yang kurang membutakan batin kita berfikir positif.
Namun dari hal tersebut diatas ada langkah konkrit dari pemerintah
yang salah satunya adalah :

1. Pembersihan birokrat dari KKN dan upaya penyelesaian berbagai masalah
kenegaraan secara adil dan bijaksana.

2. Peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program menejemen
mutu dan peningkatan anggaran pendidikan.

3. Penanaman pemikiran dan rasa kepemilikan terhadap objek wisata yang
kita miliki.
4. Jaminan rasa keamanan terhadap wisatawan asing yang berkunjung
kenegara Indonesia
Yang pasti dengan berbagai upaya yang telah dilakukan ada sebuah harapan baru dimana objek wisata yang kita miliki, kembali menjadi sumber penghasilan negara kita dibidang pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA

1. Suhartono Soebakti, Drs. 2005. Pendidikan dan Masa Depan ,Grafindo, Jakarta
2. Budiyono, Drs. 2006. Pariwisata ditinjau dari Sosial Ekonomi. Sinar Utama, Bandung
1.___________________, 2006, Harapn dan Tantanag Dunia Pariwisata. Jawa Pos.

0 komentar:

Posting Komentar