This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 15 Desember 2011

SUMBER DAYA SUNGAI

OLEH: NOVIA FITRI YANTI S DAN  RIKA HERLIANTI
MAHASISWA PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
            Air memegang peranan penting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini terbukti dari kilasan sejarah manusia, bahwa peradaban manusia dimulai dari selalu berasal dari delta sungai seperti peradaban sungai Huangho di Cina, peradaban sungai Nil di Mesir, peradaban Mesopotamia di delta Sungai Tigris, Irak dan lainnya. Hal tersebut terus berlanjut hingga sekarang dan kelak di masa depan.  Namun, bagaimana masa depan sumber daya air di kemudian hari? Setidaknya ada empat skenario, yang pertama “Business as usual”, dimana sumber daya air yang tersedia tidak bisa mengimbangi ledakan populasi dunia sehingga terjadi bencana dan wabah penyakit akibat kurangnya sumber daya air. Dalam skenario kedua, “Technologies save the day”, kemajuan teknologi seperti teknologi desalinasi, hidrologi recycle, pengubahan bentuk oksigen dan hidrogen menjadi air dan macam-macam teknologi baru lainnya dalam pengelolaan sumber daya air mampu mencukupi kebutuhan dunia.
            Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air. Mesopotamia yang disebut sebagai awal peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan.
            Sungai diibaratkan sebagai urat nadi dalam tubuh manusia, sementara air mengalir dalam urat nadi tersebut adalah seumpama darah. Tanpa urat nadi darah tidak mungkin mengirimkan berbagai zat makanan yang dibutuhkan oleh semua bagian tubuh manusia. Demikian juga tanpa sungai atau apabila sungai sudah tercemar maka manusia akan sulit mendapatkan air yang layak, namun juga akan mahal.
            Sungai, tempat air mengalir dan membawa berbagai kebutuhan hidup manusia dan berbagai makluk lain yang di laluinya, merupakan bagian dari ekosistem air tawar. Meskipun luasan sungai dan jumlah air yang mengalir didalamnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan luas dan jumlah air yang di laut, namun sungai memiliki peranan penting secara langsung bagi kehidupan manusia dan makluk disekitarnya. Bila harus mendatangkan air dari laut, tentunya semakin mahal dan lama, juga dibutuhkan teknologi tinggi untuk mentawarkan air laut tersebut.
I.2. TUJUAN
            Tujuan dari makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui pengertian dai Sungai, karena untuk lebih mendalami ilmu pengetahuan tentang sungai, kita harus mengerti arti dari sungai itu sendiri.
2.      Mengetahui. jenis-jenis sungai di Indonesia
3.      Mengetahui fungsi dan manfaat sungai
4.      Mengetahui pencemaran air dan dampak yang terjadi disungai & sekitar sungai


 II. SUMBER DAYA SUNGAI

II.1 PENGERTIAN SUNGAI
            Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.  Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
            Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
II.2 JENIS-JENIS SUNGAI
Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
  1. sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  2. sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  3. sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  4. sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
  1. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
  2. sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
  3. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
  4. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
  5. sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen
II.3 FUNGSI DAN MANFAAT SUNGAI
            Manfaat Sungai bagi Manusia
Sungai di Indonesia mempunyai manfaat bagi penduduk, antara lain :
1. Sebagai sumber air pengairan daerah pertanian
2. Menambah kesuburan tanah karena terbentuknya endapan vulkanik
3. Sumber bangunan seperti pasir , kerikil dan batu kali
4. Sarana lalu lintas air
5. Sarana budidaya perikanan darat
6. pembangkit tenaga listrik (PLTA)
7. Sarana Industri
8. Sarana kebutuhan rumah tangga seperti mandi , cuci dan kakus ( MCK)

            Indonesia merupakan negara kepulauan , sehingga mempunyai sungai yang tergolong panjang dan lebar hanya terdapat di Sumatera, Kalimantan dan papua. Sungai di Kalimantan kebanyakan dapat dilayari sampai jauh ke pedalaman . Umumnya permukiman penduduk di pedalaman Kalimantan berada di sepanjang aliran sungai.
Sistem sungai di Sumatera yang mempunyai potensi besar Sungai Musi dan Sungai Batanghari . Sungai yang mempunyai potensi listrik adalah sungai Asahan. Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya sudah banyak tercemar limbah industri dan rumah tangga, padahal sumber air minum penduduk kota diolah dari sungai tersebut.
            Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.
  1. Bendungan, dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
  2. Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
  3. Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi
  4. Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.
Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa.
Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia.
II. 4  SUNGAI DI INDONESIA
            Lima Sungai Terpanjang di Indonesia
            Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang memiliki puluhan sungai panjang. Sejak dahulu, aliran sungai di Indonesia digunakan sebagai urat nadi kehidupan masyarakat setempat yang menyokong sektor tranportasi dan kegiatan ekonomi. Berikut 5 daftar sungai paling panjang di Indonesia:
 1. Sungai Kapuas-Kalimantan (998 km)
            Sungai Kapuas atau sungai batang Lawai (Laue) merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan. Belakangan ini sungai ini tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sungai ini. Walaupun telah mengalami pencemaran Sungai Kapuas tetap menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai ini. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat. Dan selain itu juga merupakan sumber mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi penangkap ikan.
2. Sungai Barito-Kalimantan (704 km)
            Sungai Barito atau sungai Banjar Besar atau Sungai Banjarmasin adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Barito. Nama Barito diambil berdasarkan nama daerah Barito yang berada di hulu termasuk wilayah provinsi Kalimantan Tengah, tetapi sering dipakai untuk menamakan seluruh daerah aliran sungai ini hingga ke muaranya pada Laut Jawa di Kalimantan Selatan yang dinamakan Muara Banjar/Kuala Banjar. Sungai Barito disebut juga Sungai Banjar (Banjar river) atau Sungai Cina (China river).

 3. Sungai Memberamo-Papua (684 km)
            Sungai Mamberamo adalah sebuah sungai sepanjang 684 km yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Foja, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Nama “Mamberamo” berasal dari bahasa Dani — mambe berarti ‘besar’ dan ramo berarti ‘air’. Beberapa suku terasing bermukim di lembah sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati ini, karenanya Mamberamo dijuluki ‘Amazonnya Papua’. Sungai Mamberamo merupakan sungai dengan lebar terbesar di Indonesia.

 4. Sungai Digul-Papua (546 km)
            Sungai Digul berasal dari selatan Pegunungan Sterren di bagian timur tengah Papua. Sungai ini mengalir dari wilayah selatan dan barat hingga ke Laut Arafura. Sungai ini juga dikenal sebagai Tanah Merah.
  
 5. Sungai Musi-Sumatera  (507 km)
            Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Dengan panjang 507 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.

Sungai disebut dalam beragam istilah di Indonesia:
II. 5 PENCEMARAN SUNGAI
            Penyebab dan dampak Pencemaran Air Sungai Di IndonesiaMenurut Achmad Lutfi,2009:01 pada dasarnya  disebabkan olehbeberapa faktor diantaranya yaitu:
1. Berkembangnya industri-industri di IndonesiaDewasa ini semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang di hasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliransungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air,karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunankimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa:a. Logam Berat: timbale, tembaga, seng dll.b. Panas: air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya akan mematikanbiota air.
2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tanggaLimbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkanpencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapazat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnyabermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehinggamenimbulkan epidemi yang luas di masayarakat.
3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehinggadapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air inimengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehinggaganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupipermukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akanmematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia.
4. Pencemaran air sungai karena proses alamProses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus,erosi dan iklim.Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupaendapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknyasinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.
Untuk itu sungai perlu dijaga kelestariannya,antara lain dengan cara:
1.Menjaga kelestarian hutan di bagian hulu DAS
2.Menjaga kelestarian tanah di wilayah pertanian
3.Membuat sabuk hijau di sekitar tebing sungai
4.Melarang pembuangan limbah ke sungai.
5.Melarang pembuangan sampah di sungai
6.pengambilan bahan bangunan tidak berlebihan
7.meningkatkan kegiatan prokasih

  III.PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
·         Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain
·         Sungai sangat penting bagi kehidupan manusinia dan makluk lainnya
·         Kelestarian sungai perlu di jaga untuk kesejahteraan manusia
·         Sungai menurut jumlah airnya yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai intermittent atau sungai episodik,dan sungai ephemeral
·         Sungai menurut genetiknya dibedakan :
sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.
sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen.
sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen.
sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan.
sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen.
·         5 sungai terpanjang di Indonesia yaitu : Sungai Kapuas-Kalimantan, Sungai Barito-Kalimantan, Sungai Memberamo-Papua, Sungai Digul-Papua, dan Sungai Musi-Sumatera.



DAFTAR PUSTAKA
Rusdiawan Endra Triono,Mahasiswa Teknik Lingkungan ITN Malang
pitalokadyah79@yahoo.co.id
Onrizal.2005.Ekosistem Sungai Dan Bantaran Sungai;UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANALISIS LINGKUNGAN TAMBANG EMAS RAKYAT POBOYA

Oleh : FITRI ANDESTA  dan SINTA MEILENA 
MAHASISWA :PRODI  AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU






BAB  I    PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
     Poboya adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kini Poboya telah menjadi areal aktifitas pertambangan emas yang tak terkendali. Poboya yang dahulunya merupakan kawasan pertanian dengan hamparan sawah, ladang dan kebun-kebun  masyarakat, kini dipenuhi dengan mesin-mesin tromol pengolah emas dan lubang-lubang menganga bekas galian para penambang. Ironisnya, beberapa diantaranya adalah milik sejumlah oknum aparat keamanan dan elit pemerintahan di Palu.
     Setelah lebih dari setahun emas Poboya di olah, nyaris tak ada perubahan nasib masyarakat setempat yang saya lihat. Malah yang saya saksikan, kejadian signifikan adalah perubahan bentang alam, tindak kriminal, konflik tanah, peralihan kepemilikan lahan, dan ancaman pencemaran, masyarakat beberapa kali melaporkan kasus kematian hewan ternak akibat limbah buangan disekitar sungai Poboya. Celakanya, Poboya adalah water catchment area (daerah tangkapan air) bagi ratusan ribu masyarakat kota Palu termasuk PDAM yang menyuplai kebutuhan air bersih warga.
     Selain itu, berkurangnya debit air sungai Poboya dan Kawatuna akibat penggunaan air oleh mesin-mesin pengolahan emas telah mengorbankan sumber-sumber pendapatan  dan mata pencaharian masyarakat. Krisis air ini telah mematikan sumber kehidupan para petani bawang, padi dan sayur mayur  yang sangat bergantung pada pasokan air sungai ini.
Kini, aktifitas penghancuran bukit dan lahan itu telah menyebar ke wilayah-wilayah sekitarnya, bahkan mesin-mesin tromol pengolah emas telah beroperasi di tengah-tengah pemukiman warga. Pemerintah yang mestinya mengambil posisi terdepan dalam penyelesaian masalah ini nyaris tak berdaya dan tak berbuat apa-apa. Menurut salah seorang kawan saya, konon ini adalah satu-satunya pertambangan yang dilakukan ditengah-tengah kota dan pemukiman warga, kekhawatiran itu tidak berakhir disini, perusahaan besar bernama Bumi Resourches yang memiliki izin konsesi tidak henti-hentinya berupaya mengeksploitasi potensi emas disini. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar akan ada buyat episode ke dua.
     Keprihatinan dan kekhawatiran kian bertambah, setelah mengingat pernyataan seorang aktifis lingkungan yang menyodorkan data dan fakta-fakta pertambangan dalam suatu seminar, dimana belum ada terbukti satupun pertambangan di dunia ini yang ramah lingkungan dan mensejahterakan masyarakat, bila emas habis maka masyarakat akan ditinggalkan dalam kemiskinan dan penderitaan yang akut. Ternyata dibalik kilau emas ada kisah pilu yang menyertainya.

B.    Tujuan

1.    Mengetahui kadaan lingkungan di tambang emas kelurahan Poboya
2.    Mengetahui bahaya merkuri bagi kehidupan.
3.    Mengetahui dampak tambang emas Poboya terhadap lingkungan hidup
4.    Mengetahui solusi dari permasalahan lingkungan dan ekologi di
       tambang emas Poboya.

C.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang menjadi sumber pencemar di pertambangan emas Poboya?
2.    Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi air dan tanah?
3.    Apa saja solusi yang dapat dilakukan dalam penyelamatan ekologi
       dan meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkan
        tambang emas rakyat Poboya?
 

BAB  II     ANALISIS LINGKUNGAN TAMBANG EMAS RAKYAT POBOYA 

A.   Pengertian Merkuri
     Merkuri diberi simbol HG berasal dari bahasa Yunani yang berarti cairan perak. Merkuri merupakan unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap.
     Beberapa sifat fisik dan kimia yang menarik dari logam tersebut adalah pada temperatur kamar 25° celcius berwujud cair, titik bekunya relatif rendah -39° Celcius dan titik didih sekitar 357° Celcius, mudah menguap, mudah bercampur dengan logam-logam lain membentuk logam campuran atau dalam dunia kimia biasa disebut amalgam/alooy.

B.    Efek  Merkuri Bagi Kesehatan
     Efek merkuri pada kesehatan terutama berkaitan dengan sistem syaraf, yang sangat sensitif pada semua bentuk merkuri. Metilmerkuri dan uap merkuri logam lebih berbahaya dari bentuk-bentuk merkuri yang lain, sebab merkuri dalam kedua bentuk tersebut dapat lebih banyak mencapai otak. Pemaparan kadar tinggi merkuri, baik yang berbentuk logam, garam, maupunmetilmerkuri dapat merusak secara permanen otak, ginjal, maupun janin.
     Pengaruhnya pada fungsi otak dapat mengakibatkan tremor, pengurangan pendengaran atau penglihatan dan pengurangan daya ingat. Pemaparan dalam waktu singkat pada kadar merkuri yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru, muntah-muntah, peningkatan tekanan darah atau denyut jantung, kerusakan kulit, dan iritasi mata. Badan lingkungan di Amerika (EPA) menentukan bahwa merkuri klorida dan metilmerkuri adalah bahan karsiogenik.
     Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap merkuri. Merkuri di ibu yang mengandung dapat mengalir ke janin yang sedang dikandungnya dan terakumulasi di sana. Juga dapat mengalir ke anak lewat susu ibu. Akibatnya, pada anak dapat berupa kerusakan otak, retardasi mental, buta, dan bisu. Bahkan, masalah pada pencernaan dan ginjal juga dapat terjadi.
     Oleh karena itu, merkuri harus ditangani dengan hati-hati, dijauhkan dari anak-anak dan wanita yang sedang hamil. Standard yang ditetapkan badan-badan internasional untuk merkuri adalah sebagai berikut: di air minum 2 ppb (2 gr dalam 1.000.000.000 (satu milyar gr air atau kira-kira satu juta liter)). Di makanan laut 1 ppm (1 gram tiap 1 juta gram) atau satu gram dalam 10 ton makanan. Di udara 0,1 mg (miligram) metilmerkuri setiap 1 m3, 0,05 mg/m3 logam merkuri untuk orang-orang yang bekerja 40 jam seminggu (8 jam sehari).

C.    Fakta Mengenai Bahaya Merkuri
     Kasus tosisitas metil merkuri yang tidak pernah terlupakan oleh kita adalah “Minamata Disease” di Jepang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penduduk sekitar kawasan tersebut mengkonsumsi secara rutin ikan yang berasal dari laut disekitar Teluk Minamata dan ternyata bahwa ikan telah tercemar logam merkuri yang berasal dari limbah industri plastik. Gejala keanehan mental, dan cacat saraf mulai nampak terutama pada anak-anak. Namun, gejala tersebut baru diketahui 25 tahun kemudian sejak gejala penyakit tersebut ditemukan.
     Kasus yang serupa juga terjadi di Indonesia, di mana sejak tahun 1996 Perairan Teluk Buyat di Propinsi Sulawesi Utara telah dijadikan tempat perbuatan tailing oleh PT Newmont Minahasa Raya akibatnya masyara yang mengkonsumsi ikan sekitar di teluk Buyat mengalami gangguan kesehatan terutama penyakit kulit. Kegiatan penambangan seperti halnya PT NMR merupakan pengambilan logam dari sumbernya termasuk logam berat dalam pengambilan emas. Bijih primer yang terbungkus oleh mineral sufida yang kaya akan logam-logam diekstraksi untuk memperoleh emas, kemudian sulfida tersebut di buang ke alam.
     Kasus serupa juga kini mengancam Kota Palu, di mana hasil pengujian laboratorium Dinas Kesehatan Kota Palu menyimpulkan, air sumur dan limbah yang berada disekitar tambang yang berada di Jalan Maleo positif mengandung mercury atau zat yang dapat mematikan. Hal ini diungkapkan Kabid pengendalian masalah kesehatan Dinkes Kota Palu. Sample air di Jalan Maleo yang diuji di Laboratorium Makasar tahun 2009 lalu, positif terkontaminasi dengan merkuri. Jika hasil lab menunjukkan 0,01 masih bisa dikatakan normal, namun saat ini hasilnya telah mencapai 0,005, berarti positif mengandung merkuri. Untuk jangka pendek reaksi merkuri memang belum terasa. Namun untuk jangka panjang, 80 persen zat ini terakumulasi tersimpan dalam badan makhluk hidup.
     Berdasarkan fenomena yang ada maka kami mengetahui bahwa kegiatan penambangan bijih emas oleh masyarakat di areal penambangan emas Poboya dilakukan dengan cara amalgamasi. Cara tersebut merupakan cara konvesional untuk mengekstraksi bijih emas dengan menggunakan logam merkuri. Dengan cara ini ion Hg22 + dalam bentuk larutan dinteraksikan dengan batuan bijih emas (Au) sehingga terbentuk suatu amalgam (campuran emas terlarut dalam merkuri). Emas terlarut dalam amalgam segera terokidasi dengan cepat oleh oksigen di udara membentuk Au 203.
     Perlu diketahui bahwa Au3+, pada dasarnya berada dalam bentuk Au203 dimana Au203 tersebut sangat mudah terdekompsisi menjadi Au dan O2 pada suhu sekitar 150 C. Jika pemanasan yang lazim dilakukan penambang emas konvesional pada prinsipnya mendekomposisi Au203 menjadi Au (emas) dan oksigen (O2) dan sekaligus menguapkan merkuri yang masih bercampur dengan emas. Uap merkuri tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan sebagaimana yang telah diungkapkan di atas.
      Berdasarkan uraian di atas maka patut semua pihak baik masyarakat maupun penentu kebijakan untuk menyikapi hal tersebut secara arif dan bijaksana sehingga kasus Minamata dan Buyat tidak terjadi di daerah kota Palu yang kita cintai ini.  
 



BAB  III     PENCEMARAN LINGKUNGAN TAMBANG EMAS RAKYAT POBOYA 

A.    Sumber Pencemaran Pada Tambang Rakyat Poboya
     Berdasarkan survei lapangan dan pengkajian referensi yang saya lakukan, sumber pencemar utama pada Tambang Emas Poboya adalah zat merkuri (Hg). Masyarakat setempat dan para penambang sering menyebut merkuri dengan sebutan air perak.
Merkuri digunakan sebagai bahan kimia pembantu pada proses pengolahan (amalgamasi) yang sesuai dengan sifatnya berfungsi untuk mengikat butiran-butiran emas agar mudah dalam pemisahan dengan partikel-partikel lain dalam tanah. Proses kerja pemisahan emas dari partikel-partikel tanah yang dilaksanakan penambang emas Poboya adalah pemecahan partikel tanah, penggilingan, pemisahan partikel tanah dengan ikatan merkuri dan butiran emas, penyaringan, dan pemanasan.

B.    Masalah Ekologis yang Ditimbulkan 
1.    Pencemaran Air
Terhadap pencemaran air, merkuri telah menjadi masalah yang serius. Air sungai kini berdampak buruk jika dikonsumsi.

2.    Pencemaran Tanah
Terhadap pencemaran tanah, merkuri yang terkontaminasi dengan tanah telah terakumulasi di dalam tubuh tumbuhan yang berada di daerah tercemar dan akan terakumulasi pula dalam tubuh manusia dan hewan yang mengkonsumsi tumbuhan tersebut. Selain merkuri, sampah rumah tangga juga berperan dalam pencemaran tanah di kawasan pertambangan.

C.    Dampak Ekologis Yang Telah Ditimbulkan
1.    Sumber air bersih PDAM di Poboya Palu tercemar merkuri
     Ketua Tim Peneliti Asosiasi Pertambangan Emas Rakyat Indonesia (Asperi) Sulteng Prof Mappiratu mengatakan sampel air yang diambil dari bak terbuka PDAM yang ada di Poboya mengandung merkuri hingga 0,005 ppm. Asosiasi Pertambangan Emas Rakyat mengambil sampel air di bak terbuka yang kotor dan bersih. Setelah dianalisis di laboratorium, untuk bak kotor mengandung merkuri dengan konsentrasi 0,005 ppm dan air yang bersih 0,004 ppm. Standar air minum maksimal mengandung Merkuri 0,001 ppm. Hasil analisis ini menunjukkan ada potensi pencemaran.
     Selain itu masyarakat juga mengeluhkan kondisi air PDAM yang sangat keruh bahkan terkadang seperti membawa kotoran lumpur dan pasir serta terkadang aroma bahan kaporit sangat tajam.

2.    Beberapa hewan ternak mati
     Di Poboya sudah terjadi kasus ternak mati. Seperti yang telah diberitakan bahwa ternak sapi yang mati tiba-tiba. Sapi tersebut diduga mati akibat minum limbah penambangan emas. Selain itu, berdasarkan keterangan salah seorang keluarga penambang yang saya wawancarai bahwa pernah juga kejadian ada anak kambing yang mati serupa.

3.    Bencana longsor lokal
     Tambang emas Poboya sering terjadi longsor. Seperti yang pernah diberitakan bahwa pada hari Senin 16 Agustus 2010, tiga penambang yang diketahui warga dari Sulawesi Utara terjebak di dalam lubang yang ikut tertimbun tanah yang longsor.
     Selain itu, berdasarkan cerita spontan salah seorang keluarga penambang yang saya temui, bahwa telah sering terjadi longsor di lokasi pertambangan. Dalam beberapa kasus longsor selama ini telah puluhan lebih penambang yang tertimbun longsor, beberapa tak terselamatkan namun ada juga yang selamat. Namun hal tersebut tidak menghentikan aktifitas para penambang.

4.    Rusaknya hutan
     Daerah Poboya merupakan salah satu hutan di Kota Palu dengan luas 200 hektar. Kawasan ini merupakan daerah penyangga air untuk Palu dan sekitarnya. Namun keberadaan pertambangan emas Poboya telah merusak hutan. Ironisnya Menteri Kehutanan (Menhut) Marzuki Usman menyetujui pemanfaatan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Poboya di Kotamadya Palu, Sulawesi Tengah, sebagai lokasi tambang emas. Syaratnya, warga yang bermukim di kawasan tersebut tidak melakukan penolakan.
 
D.    Solusi
     Untuk menyelamatkan ekologi dan meminimalisir dampak-dampak buruk yang akan ditimbulkan oleh pertambangan emas  rakyat Poboya, berikut beberapa solusi dari saya

1.    Menerapkan sistem pertambangan yang lebih ramah lingkungan
Jika memungkinkan proses amalgamasi ditiadakan kemudian tromol hanya digunakan untuk menghancurkan batu, selanjutnya diproses dengan sianidasi menggunakan tong berskala kecil tanpa merkuri.

2.    Menerapkan sistem pengolahan limbah
Sebelum dibuang, limbah perlu diolah secara khusus untuk meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkannya.

3.    Bioremidiasi pada lokasi-lokasi yang telah tercemar
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan.
Bioremidiasi untuk zat pencemar merkuri menggunakan bakteri Pseudomonas pseudomallei ICBB 1512 berdasarkan hasil temuan Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB, Dwi Andreas Santoso. Untuk detoksifikasi merkuri, teknologi yang ditemukan Andreas mampu menurunkan merkuri dalam limbah hingga 98,5% dalam waktu 30 menit.

4.    Perlu pengawasan dan aturan kegiatan pertambangan emas rakyat
Pengawasan, aturan, dan sanksi yang tegas perlu dipraktekkan untuk meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan

5.    Menanamkan kesadaran pada masyarakat
Perlu dilakukan sosialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat Poboya dan para penambang untuk memancing rasa kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup dari kerusakan. Sosialisasi dapat dilakukan dengan mempresentasikan segala dampak buruk yang akan ditimbulkan oleh pertambangan emas Poboya, baik dampak-dampak buruk yang akan terjadi dalam jangka pendek, menangah, dan panjang.

6.    Menutup segala aktivitas pertambangan di Poboya
 Menutup segala aktivitas pertambangan di Poboya merupakan solusi yang paling efektif untuk menyelamatkan lingkungan. Walaupun pada kenyataannya sangat dilematis, namun pemerintah harusnya lebih memikirkan jaminan kesehatan lebih tiga ratus ribu penduduk kota Palu dibanding mementingkan segelintir orang yang meraup untung dari kepingan emas Poboya.
 


BAB  IV     KESIMPULAN

     Pada kenyataanya
Tambang Emas Rakyat Poboya berdampak buruk bagi kondisi ekologis kawasan Poboya maupun kota Palu. Banyak dampak buruk terhadap lingkungan yang ditimbulkannya, antara lain masalah pencemaran air maupun pencemaran tanah oleh zat merkuri.
     Tambang Emas Rakyat Poboya menjadi peristiwa yang dilematis. Disatu sisi tambang rakyat telah memberikan lapangan kerja dan sandaran hidup bagi ribuan warga yang bekerja di areal pertambangan, di sisi lain aktifitas tambang rakyat yang sulit di kontrol telah mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan yang sangat serius.
Peningkatan pengetahuan bagi para penambang tentang pengelolaan limbah penambangan diperlukan untuk meningkatkan kualitas penambangan emas tradisional di Poboya.
  


DAFTAR PUSTAKA