Oleh: NANIN SURA SARAGIH dan DESI SRIDEVI RITONGA
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Sungai Mahakam merupakan sungai terbesar dan terpanjang di daerah propinsi Kalimantan Timur. Sungai ini mempunyai panjang 860 km dan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) sekitar 77.700 km2 , bermuara di selat Makassar. Di bagian hulu sungai melalui daerah pegunungan dan mempunyai beberapa anak sungai antara lain , sungai Oga , sungai Ratah . Di bagian tengah sungai melalui rawa-rawa dengan beberapa anak sungai serta danau-danau antara lain Danau Jempang , Danau Melintang dan Danau Semayang. Pada saat banjir, danau-danau ini dapat berfungsi sebagai retarding basin. Sedangkan di daerah hilir sungai, melalui daerah perbukitan (Muarakaman-Tenggarong-Samarinda-Muara) dan mempunyai beberapa anak sungai dengan kemiringan dasar sungai yang landai. Akibat kemiringan dasar sungai yang landai ini, pengaruh pasang surut terasa cukup jauh sampai ke hulu sungai .Pasang surut terjadi dua kali sehari berpengaruh sampai Tenggarong. Pada waktu surut perubahan tinggi muka air dapat mencapai 200 m. Hal ini akan mengakibatkan tergerusnya air sungai. Samarinda sebagai ibukota propinsi, kota ini terletak di tepian sungai Mahakam merupakan pusat perdagangan untuk daerah sekitarnya. Dengan meningkatnya industri pengolahan kayu serta industri pertambangan akan berakibat meningkatnya pelayanan perdagangan di Samarinda. Jalan raya Samarinda-Tenggarong terletak pada tebing sungai Mahakam yang padat lalulintasnya,dimana Tenggarong merupakan pusat pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur. Permasalahan yang ada adalah kerusakan tebing sungai yang membahayakan jalan raya tersebut. Potensi yang ada di wilayah sungai Mahakam cukup besar namun belum di kembangkan secara optimal dan menyeluruh.
Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan gambaran untuk suatu konsep perencanaan dan pengembangan sungai Mahakam, berdasarkan permasalahan yang ada serta didukung potensi yang ada.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
1.Kondisi Sosial Ekonomi
Kalimantan Timur dengan Ibukota Samarinda mempunyai luas wilayah 221.440 km2 dengan pembagian wilayah administrasi menjadi 4 kabupaten dan 2 kotamadya. Adapun termasuk wilayah pengaliran sungai Mahakam adalah Kabupaten Kutai dan Kota Samarinda. Daerah potensi untuk lokasi transmigrasi di DPS Mahakam antara lain yaitu : Long Iram , Bangon Tongkok , Anggana , Batu Ampar , Muara wahau , dan lain-lain. Hal ini berdampak ppositif dengan terbukanya areal hutan menjadi areal pertanian yang subur. Disamping itu terbukanya sarana perhubungan darat bagi daerah yg selama ini terisolasi.
Pengembangan pertanian di Provinsi Kalimantan Timur diarahkan untuk meningkatkan mutu kualitas produksi sektor tanaman pangan ,perkebunan , perikanan. Industri di propinsi Kalimantan Timur mengalami perkembangan pesat terutama industri kayu , bambu , rotan termasuk perabotan rumah tangga mencapai 70 perusahaan dengan tenaga kerja mencapai 37.582 orang, kemudian industri makan, minum dan tembakau mencapai 14 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1.551 orang, kemudian industri logam dasar dengan 13 perusahaan dan 953 tenaga kerja dan selanjutnya industri kimia, minyak bumi, batu bara, plastik, karet meliputi 10 perusahaan dengan 3.460 orang tenaga kerja.
Sarana perhubungan yang ada berupa jalan raya primer , jalan raya sekunder dan jalan penghubung atau jalan logging. Untuk jalan raya primer (jalan negara) terdapat diKutai sepanjang 303,97 km, samarinda dengan panjang 52,78 km. Kalimantan Timur memanfaatkan sungai-sungai yang dipergunakan sebagai jalur lalulintas yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain. Pariwisata di Kalimantan Timur mengalami perkembangan yang baik yaitu meliputi wisata alam , wisata sejarah dan wisata seni budaya kepurbakalaan.
2. Alur Sungai Mahakam
Dari muara sampai samarinda, jarak muara sampai Samarinda sekitar 46 km di muara sungai pecah menjadi beberapa sungai dan bermuara di selat Makassar. Lebar sungai antara 750-850 m dengan kedalaman 10-30 m . Pengaruh pasang surut sangat dominan. Dari samarinda sampai ke Muara Kaman panjang sungai sekitar 250 km ,lebar sungai 420 km. Sungai ini melalui kota Tenggarong. Dari Muara Kaman sampai dengan Melak. Dari melak sampai ke Hulu.
3. Pemanfaatan Sungai dan Potensi yang Dapat Dikembangkan
Saat ini sungai Mahakam dimanfaatkan untuk: air minum, jalur lalulintas, transportasi kayu hasil penebangan hutan, tempat pembuangan limbah rumah tangga, limbah industri, limbah manusia, limbah transportasi sungai, limbah pertanian, untuk pariwisata berupa wisata alam, wisata ilmiah, wisata olahraga, untuk penambangan pasir, penggunaan air untuk irigasi. Di daerah- daerah tersebut yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah :
- Daerah Muara Wahau : Terletak disepanjang Daerah hulu dari sungai Telen
- Daerah Long : Terletak di hulu sungai Belinjau
- Daerah kembang Janggut : Terletak di daerah hulu dari sungai Belanyan
- Daerah Long Iram : Terletak di daerah tengah- tengah sungai Mahakam
- Daerah Tenggarong : Terletak di sungai sembayong
Pemeliharaan sungai sesuai dengan fungsinya, kegunaan dan pemanfaatan maka pada sungai Mahakam ini perlu adanya tinjauan terhadap pemeliharaan sungai. Sungai Mahakam sudah ada pemeliharaan namun belum menyeluruh, dilakukan hanya sesuai dengan kebutuhan yaitu perkuatan tebing sungai dengan sheet pile, cerucuk kayu atau tembok beton.
4. Hidrologi
Data curah hujan terdapat di 6 lokasi station curah hujan yaitu :
- Mahak Baru dan Rentau Sentosa mewakili daerah hulu
- Merak dan Muara Kaman mewakili daerah tengah
- Temindung dan Anggana mewakili daerah Muara
5 .Hidrometer
Kecepatan arus di daerah Samarinda pada waktu cuaca cerah adalah sbb :
- Kedalaman rata – rata = 24,40 km
- Kecepatan rata – rata = 0,73 m/det
- Debit rata –rata = 2200 m3 /det
Daerah banjir di daerah aliran sungai Mahakam yaitu daerah pemukiman kodya Samarinda dan Kota Tenggarong.
- Curah hujan setinggi 2.800 mm/th ditandai dengan maksimum curah harian sebesar 532 mm dan maksimum curah hujan perjam sekitar 122 mm.
- Terjadinya puncak banjir yg bersamaan pada anak sungai dan induk sungai sehingga terjadi pembendungan pada aliran anak sungai ,
- Terjadinya pasang air laut di muara bersamaan dengan hujan lokal dan hujan di daerah hulu sungai .
- Pada daerah bantaran sungai merupakan daerah pemukiman baru
- Terjadinya pendangkalan akibat sedimentasi
6.Intrusi Air Laut
Intrusi air laut yang terjadi sangat mempengaruhi kualitas air baku yg diambil dari sungai Mahakam. Intrusi air laut ini bisa mencapai 165 km kearah hulu sungai. Faktor-faktor yg mempengaruhi intrusi air laut adalah pasang surut air laut. Karena pasang surut yg besar di muara air sungai maka air laut akan masuk ke arah hulu sungai Mahakam. Rawa-rawa dan muara dapat sebagai retarding basin sehingga dapat untuk menghindari banjir di daerah Samarinda ke arah Muara.
KONSEP PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
1. Potensi Yang Ada
Yang dimaksud dengan potensi adalah sember daya yg ada di sepanjang Daerah Pengaliran Sungai maupun disepanjang sungai sendiri, baik dilihat dari sumberdaya manusia ,sumber daya alam hayati yang terdiri dari sumber daya hewani dan sumber daya nabati , serta sumber daya alam lainnya.
a. Potensi Sumber Daya Manusia
Karena penyebaran penduduk tidak merata, maka perlu usaha-usaha pengolahan lahan kosong dengan mendatangkan sumber daya manusia dengan jalan transmigrasi lokal maupun dari daerah lain.
b. Potensi Sumber Daya Hewani
Populasi ternak di daerah ini cukup baik dan mempunyai masa depan yang cerah. Luas lahan untuk peternakan 82.000 Ha sedangkan untuk perikanan seluas 250.000 Ha. Perbandingan jumlah yang terdapat di daerah ini dengan luas lahan yang tersedia belum seimbang. Yang mana sektor peternakan dan perikanan masih berpusat di perkotaan sedangkan di daerah potensi yang lain belum dikembangkan.
c. Potensi Sumber Daya Nabati
Antara lain pengembangan tanaman pangan yang merupakan sumber protein nabati berupa produksi di sektor pertanian, perkebunan, dan tanaman keras.
d. Potensi Daya Mineral
Sumber daya mineral di provinsi Kalimantan Timur cukup besar yaitu berupa tambang minyak, tambang batu bara dan lain-lain.
e. Potensi Daya Alam
Potensi daya alam di daerah sungai Mahakam cukup besar, pemanfaatan sumber daya air yang dapat dikembangkan untuk daerah sungai Mahakam antara lain:
· Air minum
Kebutuhan air baku untuk rumah tangga, industri perkotaan dan lain-lain tergantung pada keadaan kualitas dan kuantitas air sungai. Kota madya Samarinda merupakan ibukota daerah tingkat I Kaltim terdiri atas 7 kecamatan. Di masa mendatang prakiraan kebutuhan air minum akan meningkat pesat, untuk melayani kurang lebih 50% penduduk. Untuk mencukupi akan air bersih di masa mendatang, khususnya di daerah Samarinda perlu langkah-langkah sebagai berikut:
ü Memperbesar kapasitas pompa
ü Melakukan penelitian lebih detail mengenai masalah intrusi air laut
ü Melakukan monitoring terhadap perkembangan yang ada, seperti perkembangan penduduk, industri dan lain-lain.
· Irigasi
Penggunaan air sungai untuk irigasi di daerah pengaliran sungai Mahakam belum banyak, hal ini adalah menyangkut jumlah petani yang ada, lahan yang dipergunakan untuk pertanian cukup luas, namun tenaga petani yang ada belum mencukupi perlu mendatangkan transmigrasi dari daerah lain. Pengembangan irigasi DPS Mahakam dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
Ø Daerah pasang surut, yaitu irigasi pasang surut.
Ø Daerah rawa yang tidak kena pasang surut yaitu irigasi dengan bendungan atau irigasi dengan waduk kecil di anak sungai Mahakam.
Ø Daerah dataran di pegunungan, yaitu irigasi dengan bendung kecil pada daerah sepanjang anak-anak sungai Mahakam.
Daerah yang potensi untuk dikembangkan adalah:
v Daerah Muara Wahau
v Daerah Long
v Daerah Kembang Janggut
v Daerah Long Iram
· Tenaga air untuk pembangkit listrik
· Lalu lintas
Tersedianya sarana dan prasana perhubungan merupakan faktor yang mendukung dalam memperlancar arus perdagangan, perindustrian, perekonomian, dan lain-lain. Untuk pengembangan diperlukan hak-hal sebagai berikut:
ü Peningkatan sarana dan prasarana lalulintas air, seperti dermaga, rambu-rambu air, tempat penyediaan BBM kapal.
ü Peningkatan serta dibukanya jalur-jalur baru pelayaran terutama di daerah pedalaman.
· Pariwisata
Potensi pengembangan pariwisata di DPS Mahakam mempunyai masa depan cerah yaitu, dengan adanya kekayaan alam dan lain sebagainya seperti peninggalan sejarah, museum nasional Tenggarong, wisata air dan lain-lain.
2. Pengendalian Sungai
a. Pengendalian banjir
Dengan semakin berkembangnya penduduk, menimbulkan permasalahan seperti bertambahnya tempat pemukiman, jalan aspal pembukaan lahan mengakibatkan peresapan air ke dalam tanah saat musim hujan sering mengalami genangan air akibat luapan sungai Karang Mumus dan sungai Karangasem. Permasalahan banjir di kota Samarinda adalah:
ü Tidak berfungsinya sistem drainase yang ada.
ü Terjadinya pendangkalan atau penyempitan sungai akibat sampah.
ü Pembangunan yang tidak terkontrol di sekitar alur sungai.
ü Pengaruh pasang surut air laut yang cukup besar.
b. Sedimentasi
Sedimentasi yang terjadi di daerah sungai Mahakam disebabkan oleh penumpukan lumpur, pasir dan benda-benda lain yang terbawa arus air akibat hal-hal sebagai berikut:
· Aktivitas penebangan hutan dan perladangan
· Kerusakan tebing sungai
· Pengendapan akibat limbah industri kayu, sampah dan kulit kayu
· Pencucian batu bara dan penambangan emas
Akibat sedimentasi ini beberapa anak sungai menjadi dangkal, danau-danau mengalami pendangkalan 1-2 cm per tahun. Penanggulangan masalah sedimentasi sebagai berikut:
v Penyuluhan terhadap kebersihan lingkungan
v Peraturan pembuangan limbah industri
v Perlindungan dan perkuatan dinding tebing kritis sungai
v Reboisasi pada lahan kritis
v Memanfaatkan danau-danau dan rawa di Mahakam tengah sebagai retarding basing dan penampungan sedimen.
c. Kerusakan tebing sungai
Kerusakan tebing sungai pada umumnya disebabkan oleh faktor antara lain: hidrologi, hidrolika, tekanan tambahan akibat beban lalulintas darat yang berada di tepian sungai, topografi, geologi dan lain-lain. Apabila kerusakan ini tidak segera diatasi maka akan menyebabkan terjadinya bahaya sungai yang lebih berat antara lain sebagai berikut:
ü Akibat terjadinya perubahan aspek dinamis morfologi sungai seperti degradasi, agradasi, longsoran tebing sungai, mean-dering yang dapat menyebabkan penurunan nilai fungsi dan kerusakan bangunan air yang ada.
ü Penggerusan tebing, meandering yang dapat mengubah satu wilayah atau daerah di kanan kirinya.
ü Sungai menjadi hambatan transportasi lalu lintas air maupun darat.
ü Membawa pengaruh unsur kelarutan yaitu kegaraman, pasang surut, gelombang yang merambat ke hulu sungai.
Ø Pada tebing yang rendah dan dangkal kemungkinan dengan perkuatan tebing dari pasangan batu atau beton.
Ø turap baja atau beton.
d. Intrusi air laut
Intrusi air laut di Samarinda pada saat musim kemarau panjang cukup tinggi, hal itu disebabkan debit sungai sangat kecil sehingga tidak mampu mendorong suplai air laut ke muara. Di daerah tengah sungai Mahakam terdapat danau-danau yaitu danau Jempang seluas 15.000 Ha, danau Semayang seluas 13.000 Ha, danau Melintang seluas 11.000 Ha. Danau-danau tersebut akan terisi penuh pada saat banjir sehingga bisa merupakan “natural retention basin”. Dengan pengaturan debit diharapkan danau tersebut bisa menyediakan air guna mengglontor sungai Mahakam pada saat musim kemarau untuk menghambat intrusi air laut. Namun karena pendangkalan maupun berkembangnya gulma air di permukaannya serta kerusakan hutan di sekitarnya yang berfungsi sebagai penahan dan peresapan air menyebabkan penurunan kapasitas berlangsung sangat cepat. Sehingga dewasa ini pada saat aliran sungai Mahakam normal danau hanya dapat terisi melalui pengeluaran (outlet) saja, pengisian melalui pemasukan (inlet) tidak dapat dilakukan karena dasar inlet danau lebih tinggi daripada tinggi muka air sungai. Akibatnya pada musim kering danau tidak mampu mensuplai sungai Mahakam untuk menghasilkan debit aliran yang bisa menjaga keseimbangan air tawar dan air asin di dekat muara, sehingga air laut semakin bergerak ke hulu.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi sungai Mahakam merupakan sungai yang besar dengan DPS 77.700 km2 dan panjang kurang lebih 800 km. Dibagian tengah sampai dengan muara merupakan bagian sungai yang landai, sehingga pengaruh pasang surut air laut cukup jauh ke hulu sungai. Pada saat surut perbedaan TMA di Samarinda mencapai 2,00 m dengan kecepatan aliran pada saat surut cukup besar menyebabkan terkikisnya tebing sungai sehingga mudah longsor yang kemudian menyebabkan sedimentasi dibagian hilir sungai.
2. Tebing sungai antara Samarinda-Tenggarong merupakan tebing sungai yang sangat vital. Disamping berfungsi sebagai pengarah aliran juga sebagai prasarana lalulintas darat, tempat pemukiman, dermaga, tempat penumpukan logpon kayu industri dan lalulintas air. Dengan meningkatnya industri di kawasan ini dan akibat tidak stabilnya tebing sungai serta faktor-faktor penyebab kerusakan lainnya maka kondisis tebing sungai pada saat ini sangat memprihatinkan, banyak yang rusak dan perlu penenganan segera.
3. Pengaruh pasang surut menyebabkan intrusi air laut ke daerah hulu dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini perlu pengamanan segera dan alternatif kemungkinan, perlu penelitian yang lebih rinci.
4. Potensi yang dapat dikembangkan cukup besar, yaitu meliputi potensi sumber daya manusia, hewani, nabati, mineral dan potensi daya alam yang meliputi air minum, air irigasi, perikanan, lalulintas air sungai, PLTA maupun pariwisata. Perlu langkah-langkah pengembangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Http://informasi umum dan evaluasi kondisi area sungai mahakam .com
Http://pangkajian kerusakan dan intrusi air laut di sungai Mahakam Kalimantan Timur.com
0 komentar:
Posting Komentar