Oleh : David Paradongan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kabupaten Mukomuko memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Apalagi dimanfaatkan untuk objek wisata, padahal masyarakat kabupaten Mukomuko adalah masyarakat yang haus akan objek-objek wisata. Ini terlihat sekali pada saat hari-hari libur seperti liburan sekolah ataupun hari raya keagamaan.
1. Bagaimana deskripsi Cara agar Sumber Daya Wisata Mukomuko sebagai objek wisata yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara?
2. Bagaimana deskripsi Peran Sumber Daya Wisata Mukomuko sebagai sarana penghasil income bagi pendapatan daerah?
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan cara agar kebun Sumber Daya Wisata Mukomuko sebagai objek wisata yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara?
2. Mendeskripsikan Peran Sumber Daya Wisata Mukomuko sebagai sarana penghasil income bagi pendapatan daerah?
2.1 Cara menciptakan objek wisata
Ada beberapa cara yang dapat dikembangkan agar tercipta suatu objek wisata yaitu “Sumber Daya Wisata Mukomuko” menjadi menarik wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara, objek wisata yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, memberikan manfaat semua pihak termasuk memberikan pemasukan bagi pendapatan daerah. Cara-cara tersebut antara lain:
1. Membuat suatu perencanaan kegiatan yang matang
Perencanaan sebelum suatu kegiatan berlangsung adalah mutlak. Perencanaan ini meliputi : penanggung jawab kegiatan, tempat, biaya, waktu, sasaran, dan tujuan. Harus ada pihak yang ditentukan bertanggung jawab dalam proyek yang akan dibangun. Sehingga bila ada penyimpangan dan kendala maka secepatnya ada pihak yang bertindak dan bertanggung jawab.
Penentuan tempat harus memperhatikan kondisi wilayah, kelayakan dan luasan. Wilayah yang sesuai dengan proyek objek wisata kebun raya ini adalah wilayah yang tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga setidaknya ± 10 km tetapi tetap memperhatikan kemudahan akses jalan, hal ini diperhatikan bila terlalu dekat pemukiman bahaya polusi semakin besar dan ini juga mengantisipasi perluasan wilayah objek wisata kelak.
Perencanaan biaya harus dibuat serinci mungkin. Perencanaan biaya ini penting agar suatu kegiatan dapat dievaluasi dengan tolak ukur biaya yang telah diberikan. Penyimpangan dapat diminimalisir bila perencanaan dan pengawasan realisasi biaya ini dibuat secara sistematis.
Waktu perealisasian objek wisata juga harus diperhatikan karena perencanaan waktu salah satu indikator evaluasi suatu kegiatan. Bila tidak ada target waktu yang ditentukan bisa jadi suatu kegiatan akan berlarut-larut dan ini akan berpengaruh pada pembengkakan biaya. Yang dimaksud dengan sasaran disini adalah siapa saja yang dijadikan objek/ pengunjung dari objek wisata yang akan dibangun ini, baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun dari kaum ilmuan atau kaum akademis.
Setiap kegiatan harus memiliki tujuan yang jelas baik tujuan dasar, tujuan umum maupun tujuan operasionalnya serta tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
2. Menjalin kerjasama bersama stakeholder
Untuk merealisasikan suatu proyek penciptaan objek wisata ini, pemerintah daerah tidak dapat menjalankan sendiri tetapi perlu merangkul semua pihak baik dari stakeholder, investor, dinas pariwisata maupun dari masyarakat sekitar.
3. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengelola maupun karyawan
Untuk lebih meningkatkan kemampuan intelektual, ketrampilan, profesionalisme serta sumber daya manusianya perlu diadakan pelatihan ataupun diklat untuk mengasah hal tersebut. Agar didapatkan generasi-generasi yang cerdas, tanggap, berkepribadian dan bertanggung jawab.
4. Menyajikan berbagai macam wahana rekreasi
Agar tercipta objek wisata yang menarik maka dengan menyajikan berbagai macam wahana rekreasi. Contoh : wahana rekreasi anak seperti kolam renang dengan fasilitas kendaraan mainan, taman bermain anak, arena balapan mini, maupun outbond untuk anak-anak. Hal ini untuk mengasah kemampuan psikomotorik dan adrenalin anak.
Wahana rekreasi remaja dan dewasa seperti rumah-rumah pohon, kolam pemancingan, panggung kesenian, hewan-hewan yang dilestarikan, outbond dewasa. Wahana rekreasi untuk penelitian seperti green house, penangkaran tanaman ataupun hewan langka, laboratorium biologi.
Mengutamakan kualitas dalam pelayanan
Kualitas yang dimaksud adalah profesionalisme pengelola dan karyawan, kelayakan dan keamanan wahana rekreasi untuk dikunjungi dan digunakan serta sarana-sarana penunjang seperti rumah-rumah makan dengan menu-menu khas, tempat parkir yang memadai, klinik P3K, tempat ibadah, kemudahan jaringan komunikasi, penginapan-penginapan, serta minimarket.
6. Melakukan kegiatan promosi
Promosi adalah faktor penting, eksis atau tidaknya suatu objek wisata. Melaui media massa seperi media cetak maupun elektronik. Dapat pula dengan mengadakan pentas kesenian daerah maupun pentas kesenian modern dengan bintang tamu yang cukup diminati sehingga menarik perhatian para wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara.
Beberapa Sumber Daya Wisata di Mukomuko yang dapat di jadikan sebagai objek wisata menarik dan sarana penghasil income, yaitu:
1. Bendungan Air Manjuto
Bendungan Air Manjuto merupakan salah satu bendungan terbesar yang berada di Propinsi Bengkulu,yang diresmikan oleh Mantan Presiden RI ke2, Bapak Alm.Soeharto. Bendungan Air Manjuto berfungsi sebagai Irigasi dan sumber air bersih masyrakat di Kabupaten Mukomuko.
Danau ini juga di kenal degan nama danau bintang 7. Danau Nibung mempunyai Panorama Alam perbukitan. dengan dikelilingi oleh hutan tropis sebagai pemandangan utamanya. Selain aktifitas memancing, kita juga dapat menyaksikan satwa liar, seperti burung, Bagi yang pencita “bird watching” dapat berburu foto disini.
3. Pantai Batung Badoro
4. Pantai Air Rami
Pantai air Rami merupakan pantai yang mempunyai pasir putih dengan keindahan panorama alam vegetasi hutan cemara. Pantai air Rami Terletak tepat dipinggir jalan lintas barat sumatera, Pantai air Rami berjarak sekitar 10 km dari kota Ipuh Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Sebagian daerah Pantai air Rami ini merupakan kawasan cagar alam. Bagi yang menggunakan jalur lintas barat dapat singgah untuk beristirat di Pantai air Rami sebelum malanjutkan perjalan ke kota Bengkulu atau ke kota-kota lainnya yang berada Provinsi Sumatera Barat.
5. Pantai Indah
6. Sungai Air Berau
Selain air sungai yang jernih, di tempat ini juga banyak terdapat spesies ikan. Wisatawan bisa melakukan kegiatan menangkap ikan. Di bagian hulu sungai Air Berau terdapat air terjun dalam hutan perawan dan belum tersentuh masyarakat, sehingga para wisaatwan dapat menikmati kesejukan alam.
Masih banyak daerah-daerah lainnya yang berpotensi sebagai objek wisata. Contoh nya saja, yaitu:
1. Pantai Abrasi (Tapi Lauik)
2. Danau Teratai Indah,
3. Danau Lebar,
4. Benteng Anna (Forth Anna),
5. Pantai Pandan Wangi
6. Dan yang tidak kalah menarik adalah Konservasi Penyu, berlokasi di Desa Retak Ilir Kecamatan Mukomuko Selatan.
2.1 Fungsi penciptaan objek wisata
1. 1. Nilai ekologis
Penciptaan objek wisata yang berbasiskan melestarikan alam ini merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai misal, suatu tumbuhan dapat berfungsi sebagai pelindung tata air dan kesuburan tanah. Suatu jenis satwa dapat menjadi key species yang menjadi kunci keseimbangan alam.
2. Nilai Komersial
Penciptaan objek wisata seperti Sumber daya wisata ini mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi.
3. Nilai Rekreasi
Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang menikmatinya.
Alam sering kali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide cemerlang bagi manusia. Nilai ini akan memberikan dorongan untuk mengamati fenomena alam dalam bentuk penelitian. Selain itu alam juga dapat menjadi media pendidikan ilmu pengetahuan alam, maka sangat diperlukan bahan untuk penelitian maupun penghayatan berbagai pengertian dan konsep suatu ilmu pengetahuan.
3.1 Sumbangan objek wisata terhadap pendapatan daerah
Pendapatan daerah berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam, pajak-pajak daerah juga dapat berasal dari objek wisata sebagai salah saat pengelolaan sumber daya alam. Objek wisata yang akan dikembangkan yaitu Sumber Daya Wisata Mukomuko ini tentunya akan memberikan kontribusi terhadap pemasukan pendapatan daerah bila dikelola dengan baik. Mulai dari retribusi masuk areal Objek wisata, karcis menikmati setiap wahana, laba dari sarana-sarana penunjang seperti parkir, rumah makan, penginapan-penginapan, hingga pendapatan yang berasal dari minimarket-minimarket yang berada di dalam areal objek wisata.
Dari berbagai macam retribusi di atas tentunya sangat memiliki nilai finansial yang tinggi pada jangka waktu pendek apalagi pada waktu jangka panjang. Hal ini akan sangat membantu sekali bagi pendapatan daerah dimana pendapatan daerah akan direalisasikan untuk kesejahteraan penduduk kab. Mukomuko demi pemerataan pembangunan di kab.Mukomuko
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Sumber Daya Wisata Mukomuko Sebagai Objek Wisata Menarik dan Sarana Penghasil Income Bagi Pendapatan Daerah Kabupaten Mukomuko”, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumber daya wisata ini sangat menjanjikan dan menarik untuk direalisasikan dan dikembangkan.
2. Bila dikelola dengan baik sumber daya wisata ini akan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
3. Salah satu tujuan diciptakannya objek wisata ini adalah untuk menjaga kelestarian flora fauna dan alam, memberikan wadah penyalur hobi dan wahana rekreasi.
3.2 Saran
Bertolak dari peranan sumber daya wisata mukomuko yang memberikan banyak manfaat maka penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Rencana penciptaan sumber daya wisata ini agar dapat segera ditindak lanjuti dan direalisasikan.
2. Sebaiknya sumber daya wisata ini dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
3. Sebaiknya pemerintah dapat merangkul semua pihak yang terkait sehingga sumber daya wisata ini dapat terrealisasikan dengan baik dan sukses.
4. Dalam perealisasian sumber daya wisata ini aspek kelestarian dan konservasi sumber daya alam tetap harus selalu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, Drs. 2006. Pariwisata ditinjau dari Sosial Ekonomi. Sinar Utama,
Bandung
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di
Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 247 p.
Ridker, Ronald. 1982. Sumberdaya Lingkungan dan Penduduk. Pusat
Penelitian dan Studi Kependudukan. UGM. Yogyakarta.
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propinsi Bengkulu. Wisata Mukomuko. http://wisatabengkulu.com/
0 komentar:
Posting Komentar